Ki Hajar Dewantara adalah pahlawan pendidikan di tanah air, hingga digelari sebagai Bapak Pendidikan. Selain beliau, kita juga memiliki bany...

Biografi Wahidin Soedirohoesodo, Salah Satu Pengagas Budi Utomo


Ki Hajar Dewantara adalah pahlawan pendidikan di tanah air, hingga digelari sebagai Bapak Pendidikan. Selain beliau, kita juga memiliki banyak pahlawan-pahlawan pendidikan lainnya. Salah satunya ialah Wahidin Soedirohoesodo.


Wahidin Soedirohoesodo atau yang lebih dikenal dengan dr. Wahidin Soedirohoesodo adalah pahlawan nasional yang berjuang membebaskan rakyat Indonesia dari para penjajah lewat pendidikan.


Menurutnya, salah satu cara untuk terbebas dari penjajah ialah rakyat harus cerdas. Dan rakyat harus diberi kesempatan mengikuti pendidikan di sekolah-sekolah.


Wahidin yang seorang dokter, menggunakan kesempatan tersebut untuk mengobati rakyat secara gratis, hingga membantu warga mendapat pendidikan yang layak. Ia dengan kemampuan lainnya di seni musik, mengunjungi dan mengajak tokoh-tokoh masyarakat di beberapa kota di Jawa agar menyisihkan sedikit uang mereka yang nantinya dipakai untuk membantu pemuda berbakat dan cerdas yang dimiliki Indonesia.


Sehingga kecerdasan dan bakatnya tersebut tidak sia-sia. Namun semua itu tidak semudah yang dipikirkan. Ajakan yang dilakukan Wahidin kurang disambut baik oleh mereka.


Tidak menyerah sampai disitu, saat di Jakarta Wahidin mencoba peruntungan dengan mengunjungi para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA). Disana ia mengemukakan gagasannya dan sesuai harapan, gagasan itu diterima dengan tangan tangan terbuka.


Bersama STOVIA, ia mendirikan sebuah organisasi yang nantinya bertugas untuk memajukan pendidikan bagi rakyat Indonesia. Lewat gagasan tersebutlah akhirnya Budi Utomo berdiri.


Budi Utomo merupakan organisasi modern pertama yang lahir di Indonesia pada 20 Mei 1908. Inilah yang menjadi alasan mengapa dr. Wahidin Soedirohoesodo disebut sebagai pengagas organisasi Budi Utomo.


Berkat perjuangan dr. Wahidin Soedirohoesodo dan pelajar STOVIA, kini rakyat Indonesia sudah dapat menerima pendidikan yang layak.


Biografi Wahidin Soedirohoesodo

Wahidin Soedirohoesodo lahir di Mlati, Sleman, Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, 7 Januari 1852. Ia terlahir dari keturunan Bugis – Makassar yang terkenal suka bergaul dengan rakyat biasa. Tak heran, banyak yang menyukai sosok pahlawan yang satu ini.


Wahidin pernah bersekolah di Sekolah dasar di Yogakarta. Kemudian melanjut ke Europeesche Lagere School Yogyakarta. Lalu menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Dokter Djawa pada tahun 1869. Ia meraih gelar dokter lebih cepat dari School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), setelah menjalani masa studi selama 22 bulan.


dr. Wahidin Soedirohoesodo wafat pada tanggal 26 Mei 1917, diusia 65 tahun. Ia dimakamkan di Desa Mlati, Yogyakarta, tanah kelahirannya.


Dari semua perjuangannya, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 20 Mei yang merupakan tanggal berdirinya organisasai Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional.


Tidak hanya itu, gagasan yang ditinggalkannya juga menginspirasi beberapa organisasi pemuda yang ikut mendeklarasikan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Dan hingga saat ini Sumpah Pemuda itu masih dikumandangkan setiap tanggal 28 Oktober.


Itulah bentuk perjuangan seorang dr. Wahidin Soedirohoesodo serta biografinya. Semoga dapat menambah informasi kamu seputar pahlawan nasional negara Indonesia. Ingat! Jangan pernah melupakan sejarah.

0 komentar: