Pada masa penjajahan, banyak pahlawan lokal yang berjuang bersama rakyatnya untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, tak terkecual...

5 Pahlawan Nasional dari Maluku, Pattimura hingga Tiahahu

 


Pada masa penjajahan, banyak pahlawan lokal yang berjuang bersama rakyatnya untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan, tak terkecuali pahlawan nasional dari Maluku.

Kepulauan Maluku menjadi salah satu daerah pertama di Indonesia yang dikunjungi orang Eropa. Rempah-rempah melimpah di Maluku, sehingga kedatangan orang asing yang mencoba menguasai Maluku tentu saja tidak dapat diterima oleh putra daerah. Mereka kemudian melawan kolonialisme Barat. Kejadian ini kemudian melahirkan sosok pahlawan nasional yang berasal dari Maluku.

5 Pahlawan Nasional Asal Maluku

1. Kapittan Pattimura


Masyarakat Indonesia tentu sudah tidak asing lagi dengan salah satu pahlawan nasional yang bernama asli Thomas Matulessy atau lebih dikenal dengan nama Pattimura.

Wajah pahlawan nasional Maluku ini tergambar pada uang kertas Rp1.000 emisi tahun 2000.

Kapitan Pattimura lahir pada tanggal 8 Juni 1583 di pulau Saparua di Maluku. Bersama Anthony Rhebok, Melchior Kesaulya, Philip Latumahina, dan Ulupaha, mereka saling bahu membahu untuk melawan Belanda.

Pahlawan yang gugur di Ambon pada 16 Desember 1815 ini beberapa kali ikut serta dalam perlawanan terhadap penjajah.

2. Johannes Leimena


Nama Johannes Leimena dinyatakan sebagai pahlawan nasional oleh Maluku  melalui SK No. 52/TK/2010 tanggal 11 November 2010. Tentu saja hal ini tidak lepas dari kontribusi pria kelahiran Ambon, 6 Maret 1905 silam.

Lahir dari keluarga guru, Johannes Leimena muda sudah tampak kritis. Pemikirannya berkembang setelah belajar di STOVIA.

Kemudian pada tahun 1925, ia menjadi Ketua Umum Jong Ambon pada 1925 dan ikut serta dalam peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

3. Martha Christina Tiahahu


Selain sosok laki-laki, Maluku juga melahirkan pahlawan wanita yang tak kalah kuatnya. Martha Christina Tiahahu, pahlawan wanita Maluku, lahir pada 4 Januari 1800 di Nusa Laut.

Ayah Martha Christina Tiahahu, Kapitan Paulus Tiahahu, adalah tokoh yang membantu Thomas Matulessy. Martha tidak segan untuk ikut ayahnya berperang melawan Belanda.

Martha Christina Tiahahu melancarkan taktik perang gerilya untuk melanjutkan perjuangan pendahulunya melawan penjajah. Sayangnya, ia kemudian ditangkap dan meninggal di Laut Banda pada 2 Januari 1818.

4. Sultan Nuku


Sultan Nuku adalah Sultan dari Kesultanan Tidore yang dianugerahi gelar pahlawan nasional. Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada 13 April 1779, pria yang bernama asli Muhammad Amiruddin itu diberi gelar "Sri Paduka Maha Tuan Sultan Saidul Jehad el Ma'bus Amiruddin Syah Kaicil Paparangan".

Sultan Nuku berperan penting dalam pertempuran melawan VOC pada tahun 1781 dan berhasil bertahan dari serangan itu. Sultan Nuku adalah Sultan Tidore yang membebaskan kerajaan dari wilayah bagian yang dibuat oleh VOC, yaitu Ternate, Ambon dan Banda.

5. Willem Johannes Latumenten

Willem Johannes Latumenten lahir pada tanggal 16 April 1916 di Saparua. Latumenten ikut serta dalam perlawanan rakyat dari era kolonial hingga era kemerdekaan. Bahkan setelah Indonesia merdeka, Latumenten ikut serta dalam memajukan olahraga di Indonesia.



0 komentar: