Apakah anda pernah memperhatikan wajah pahlawan yang terdapat pada uang kertas 2000 rupiah, nama pahlawan tersebut adalah Pangeran Antasar...

Pangeran Antasari, Pangeran Kesultanan Banjar

 


Apakah anda pernah memperhatikan wajah pahlawan yang terdapat pada uang kertas 2000 rupiah, nama pahlawan tersebut adalah Pangeran Antasari. Wajahnya sudah tercetak di mata uang Republik Indonesia sejak tahun 2006.

Pangeran Antasari adalah salah satu pahlawan nasional yang mengusir Belanda dari tanah kelahirannya.

Dia adalah penguasa Kerajaan Banjar di Kalimantan. Ia juga seorang tokoh dalam Perang Banjar yang berjuang untuk memukul para penjajah.

Biografi Pangeran Antasari

Pangeran Antasari lahir pada tahun 1797 di Kayu Tangi, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Pangeran ini bernama aslinya Gusti Ibu Kartapati. Ayahnya adalah Pangeran Masohut (Mas’ud) dan ibunya adalah Gusti Khadijah. Ia memiliki seorang adik perempuan bernama Ratu Antasari.

Meski berdarah bangsawan, Pangeran Antasari dibesarkan di kalangan rakyat jelata. Dia pun menjadi sosok yang sangat dekat dengan rakyat. Ia disegani dan memiliki pengaruh besar di kalangan masyarakat Banjar. Karena itu, ia ditakuti oleh pihak Belanda.

Pemimpin Kerajaan 

Pada masa penjajahan yang dilakukan oleh pihak Belanda di kerajaannya, mereka menerapkan kebijakan devide et impera. Akibat strategi ini, masyarakat menjadi Banjar terpecah belah. Ayah Pangeran Antasari pun ditangkap dan diasingkan oleh Belanda.

Akhirnya, Pangeran Antasari menggantikan ayahnya dan diangkat sebagai kepala pemerintahan pada tahun 1862. Ia diberi gelar Amiruddin Khalifatul Mukminin yang memiliki arti menjadi pemimpin pemerintahan, panglima perang, dan tokoh agama terkemuka.

Berjuang Melawan Belanda

Perlawanan Kesultanan Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari dikenal dengan Perang Banjar yang berlangsung dari tahun 1859 hingga 1905. Perang dimulai pada bulan April-September 1859 ketika Pangeran Antasari menyerang tambang batu bara Belanda di Pengaron. 

Menanggapi serangan ini, Belanda mengerahkan bala bantuan dari Batavia yang dilengkapi dengan senjata modern. Serangan balik pasukan Belanda ini membuat pasukan Pangeran Antasari semakin terdesak di daerah Muara Teweh. Di wilayah ini, Pangeran Antasari mendirikan pemerintahan darurat Kesultanan Banjar.

Pada bulan Mei 1859, Pangeran Antasari dan pasukannya berhasil menguasai wilayah Martapura. Dia juga menyerang dan menaklukkan musuh yang berada di tambang batubara di Pengaron dan di Gunung Jabuk. Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai Perang Belanda.

Melihat kekuatan yang dimiliki oleh Pangeran Antasari, Belanda pun mundur dan menawarkan perdamaian. Namun sang pangeran dengan tegas menolak tawaran itu. 

Bahkan, Belanda pernah memberikan hadiah yang sangat besar bagi orang yang mampu untuk mengalahkan Pangeran Antasari. Setelah perjuangan yang cukup panjang, Belanda akhirnya berhasil diusir dari tanah airnya.

Wafat

Pangeran Antasari meninggal pada 11 Oktober 1862. Ia terserang penyakit cara, yaitu penyakit yang sedang mewabah pada saat itu. Ia dimakamkan di Taman Makam Perang Banjar. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Indonesia pada 27 Maret 1968.

0 komentar: