- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki banyak sekali pahlawan-pahlawan revolusi dan nasional yang terlibat dalam kemerdekaan Indonesia. Selain tokoh laki-laki, pahlawan perempuan juga tidak kalah penting dalam memerdekakan Indonesia, salah satunya adalah Cut Nyak Dien.
Seperti apa
sebenarnya sosok Cut nyak Dien yang kerap kita dengar saat belajar Sejarah ini?
Berikut kami berikan biografi dari Cut Nyak Dien.
Baca juga: Profil dan Biodata Rebecca Klopper
Biografi Cut Nyak Dien
Cut Nyak
Dien atau yang sering disebut sebagai “Ratu Aceh” lahir pada tahun 1848 di kampung
Lam Padang Peukan, Wilayah VI Mukim, Aceh Besar. Ia termasuk keturunan dari
bangsawan Aceh dan semasa kecil dikenal sebagai sosok cantik.
Ia juga
melengkapi kecantikannya dengan kepintarannya dalam pendidikan agama. Di tahun
1863, saat dirinya menginjak 12 tahun, ia sudah dijodohkan dengan Teuku Ibrahim
Lamnga, putra dari Teuku Po Amat, Uleebalang lam Nga XIII.
Ia dan
suaminya itu menikah dan memiliki seorang anak laki-laki. Dalam catatan sejarah
mengatakan, Teuku Ibrahim berjuang melawan colonial Belanda dan sering
meninggalkan Cut Nyak Dien dengan anaknya karena tugas mulianya itu.
Setelah meninggalkan
anak dan istrinya selama berbulan-bulan, ia kembali datang untuk menyerukan
agar mengungsi dan mencari perlindungan yang aman. Atas perintah tersebut, Cut
Nyak Dien beserta penduduk lainnya meninggalkan daerah Lam Padang pada 29
Desember 1875.
Sayangnya pada
29 Juni 1878, suaminya, Teuku Ibrahim wafat dan membuatnya terpuruk. Meski terpuruk,
ia tetap melanjutkan perjuangan suaminya itu meski sudah meninggalkan dirinya.
Baca juga: Profil dan Biodata Onic Kairi
Cut Nyak Dien Bersama Teuku Umar
Selepas kematian
Teuku Ibrahim, Cut Nyak Dien menikah lagi dengan Teuku Umar, seorang tokoh
pejuang asal Aceh. Selain atas dasar nikah, mereka juga Bersatu untuk melawan
penjajah saat itu. Bahkan keduanya juga memiliki pernikahan yang cukup unik.
Kala itu Cut
Nyak Dien beralasan ingin berjuang bersama dengan laki-laki yang mengizinkannya
untuk turun ke medan perang, bukan sekedar mendapatkan sosok kepala rumah
tangga saja.
Hingga
akhirnya Cut Nyak Dien resmi menikah dengan Teuku Umar pada tahun 1880. Dengan bersatunya
Cut Nyak Dien dan Teuku Umar, mereka meningkatkan semangat para pejuang Aceh
untuk mempertahankan wilayah mereka.
Tidak segan-segan,
mereka berdua juga kerap menyusun rencana ekstrem untuk mengusir penjajah,
mulai dari berpura-pura berkhianat ke Aceh, mendekati Belanda, hingga menyerang
pasukan Belanda.
Waktu demi
waktu berlalu, Teuku Umar harus gugur dalam medan perang di Meulaboh. Keguguran
Teuku Umar bermual kala itu para pasukan Belanda mengetahui strategi penyerangan
mereka sejak awal.
Meski sudah
gugur, Cut Nyak Dien tetap melanjutkan perjuangan suami keduanya itu hingga
dianugerahi sebagai Pahlawan Nasional Indonesia melalui SK Presiden RI No.106
tahun 1964 pada tanggal 2 Mei 1964.
Akhir Hayat Cut Nyak Dien
Pada tanggal
6 November 1908, Cut Nyak Dien meninggal karena kondisinya yang sudah sakit-sakitan
dan umurnya yang sudah tua. Ia juga kerap diungsikan ke berbagai daerah di
Indonesia dan sering terlibat dalam perang yang membuatnya lemah.
Cut Nyak
Dien kemudian dimakamkan di daerah pengasingannya di Sumedang. Sayangnya,
makamnnya baru ditemukan pada tahun 1959 karena permintaan Ali Hasan, Gubernur
Aceh kala itu.
Adapun fakta
menarik lain yang dimiliki oleh seorang Cut Nyak Dien adalah:
· Cut Nyak Dien merupakan keturunan
bangsawan besar yang berjuang bersama rakyat
· Menikah di usia yang masih muda,
yaitu 12 tahun
· Ikut berjuang melawan penjajah
bersama suaminya
· Menikah kedua kali dan tetap
melakukan perlawanan terhadap Belanda
· Cut Nyak Dien terus melakukan
perjuangan dalam masa hidupnya
Nah itulah
biografi dari seorang Cut Nyak Dien. Masih banyak pahlawan lain yang akan kami bahas
di ulasan kami, untuk itu jangan lewatkan artikel menarik kami yang lainnya.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar