Banyak diantara kita hanya mengenal pahlawan nasional yang itu-itu saja, tanpa kita sadari masih ada pahlawan lainnya yang ikut berjuang mer...

Biografi Wilhelmus Zakaria Johannes, Ahli Radiologi Pertama di Indonesia


Banyak diantara kita hanya mengenal pahlawan nasional yang itu-itu saja, tanpa kita sadari masih ada pahlawan lainnya yang ikut berjuang meraih dan mempertahankan negara Indonesia. Salah satu pahlawan nasional yang memiliki andil terhadap kemerdekaan negara ini ialah Wilhelmus Zakaria Johannes.


Ia adalah seorang ahli Radiologi pertama di Indonesia dan menjadi guru besar Radiologi, serta menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan Wakil Ketua Senat Universitas Indonesia.


Kontribusinya hingga didaulat sebagai pahlawan nasional yakni Johannes banyak membagikan perkembangan ilmu kedokteran di Indonesia.


Sebagai bentuk penghargaan terhadap usahanya tersebut, pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres No. 6/TK/1968, tanggal 27 Maret 1968. Kemudian namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit umum di Kupang, nama kapal milik TNI Angkatan Laut, hingga potretnya ditampilkan di perangko Indonesia 1999.


Nah, untuk mengenal lebih dekat sosok bapak Radiologi Indonesia ini, berikut biografi singkat Wilhelmus Zakaria Johannes.


Biografi Wilhelmus Zakaria Johannes


Prof. dr. Wilhelmus Zakaria Johannes merupakan putra sulung dari M. Z. Johannes dan Ester Johannes-Amalo yang lahir di Termanu, Nusa Tenggara Timur, 16 Juli 1895. Diketahui sang ayah bekerja sebagai seorang guru bantu di Sekolah Dasar dan seorang pengurus gereja.


Ia juga merupakan sepupu dari Prof. Dr. Ir. Herman Johannes, guru besar UGM dan juga paman dari Helmi Johannes, presenter berita dan produser eksekutif televisi VOA Indonesia.


Wilhelmus Zakaria Johannes mengawali pendidikannya di Sekolah Melayu di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Tamat dari situ, di tahun 1905, ia kembali meneruskan pendidikannya di Europesche Legere School (ELS) di Kupang.


Tidak sampai disitu, Johannes yang dikenal giat belajar, melanjutkan studinya di School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) dan mendapatkan gelar Indische Arts (dokter) pada 1920.


Setelah menyelesaikan studi dan kemudian mendapat gelar dokter, Johannes pun mulai bekerja. Dari tahun 1921-1930, ia ditugaskan di sebuah rumah sakit Palembang. Akan tetapi, saat itu ia justru menderita sebuah penyakit yang membuat kedua kakinya lumpuh.


Setelah sembilan tahun bertugas di Palembang, ia dipindahkan ke Centrale Burgelijke Ziekenhuis, sebuah rumah sakit di Batavia(kini menjadi Jakarta). Johannes pun diangkat sebagai asisten dokter B.K. Van der Plaats (Guru Besar Radiologi).


Kemudian di tahun 1935, Johannes kembali dipindahkan  ke Centale Burgelijke Ziekeninrichting Semarang. Meski keadaan kakinya yang lumpuh, dia tidak patah semangat. Selama di rumah sakit ini, Johannes berusaha mengembangkan bagian radiologinya.


Setahun setelah usahanya tersebut, ia kembali dipindahkan ke Jakarta sebagai dokter di bagian radiologi Centrale Burgelijke Ziekenhuis Batavia sampai 1939.


Sebelum meninggal, di tahun 1952, Johannes mendapat tugas untuk belajar di Den Haag Belanda selama lima bulan. Namun selama di Den Haag Belanda, Johannes terkena serangan jantung dan meninggal pada 4 September 1952.


Kemudian jenazahnya dikirim dengan kapal dari Belanda dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada 24 November 1952. Ia dimakamkan di Pemakaman Jati Petamburan, Jakarta Pusat pada 26 November 1952.


Itulah sekilas tentang biografi Prof. dr. Wilhelmus Zakaria Johannes, seorang ahli Radiologi pertama di Indonesia. Semoga menambah pengetahuan kamu seputar pahlawan yang ada di tanah air.

0 komentar: