Kamu tahu mengapa H.O.S. Tjokroaminoto dikatakan sebagai Bapak Bangsa Indonesia? Itu karena ia merupakan guru dari pemimpin negara ini dan b...

Biografi H.O.S. Tjokroaminoto, Sang Bapak Bangsa


Kamu tahu mengapa H.O.S. Tjokroaminoto dikatakan sebagai Bapak Bangsa Indonesia? Itu karena ia merupakan guru dari pemimpin negara ini dan beberapa pahlawan lainnya, yakni Soekarno, Semaoen, Alimin, Musso, Kartosoewirjo.


Ia melahirkan berbagai macam ideologi bangsa Indonesia pada saat itu, rumahnya sempat dijadikan rumah kost para pemimpin besar untuk menimbah ilmu padanya. Dan dirinya adalah orang pertama yang menolak tunduk terhadap Belanda.


Tidak hanya itu, Tjokroaminoto juga merupakan salah satu pemimpin organisasi pertama yang ada di tanah air, yaitu Sarekat Islam (SI) di tahun 1912. Dan sebagai pelopor gerakan Serikat Buruh Indonesia.


Peranannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia diakui dan diangkat menjadi Pahlawan Nasional oleh Presiden Indonesia Soekarno pada tahun 1961 berdasarkan Nomor Surat Keputusan SK/590/Tahun/1961 pada tanggal 09 November 1961.


Satu kutipannya yang terkenal dan biasa diungkapkan pahlawan nasional yang satu ini adalah “ Setinggi- tinggi ilmu, semurni- murni tauhid, sepintar- pintar siasat. Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno bahkan memegang teguh apa yang pernah dikatakan beliau yaitu “Pemimpin yang Hebat Menulis Seperti Jurnalis, Berbicara Seperti Orator”.


Untuk mengenal lebih jauh sosok H.O.S. Tjokroaminoto, Sang Bapak Bangsa, berikut biografinya.


Biografi H.O.S. Tjokroaminoto

Lahir di Ponorogo, Jawa Timur, 16 Agustus 1883, pemilik nama asli Raden Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau yang kerap dipanggil H.O.S. Tjokroaminoto merupakan anak kedua dari 12 bersaudara.


Ia adalah keturunan langsung dari Kiai Ageng Hasan Besari dari Pondok Pesantren Tegalsari Ponorogo. Sang ayah bernama R.M. Tjokroamiseno merupakan seorang pejabat wedana Kleco, Magetan pada saat itu. Dan Kakeknya, R.M. Adipati Tjokronegoro, pernah juga menjabat sebagai Bupati Ponorogo, Mertuanya adalah R.M. Mangoensoemo yang merupakan wakil bupati Ponorogo.


Mengawali pendidikannya, Tjokroaminoto bersekolah di sekolah rendah dan meneruskan pendidikannya di sekolah pamong praja di Magelang. Setelah lulus, ia bekerja sebagai juru tulis patih di Ngawi. Tiga tahun kemudian, ia berhenti.


Tjokromaninoto pindah dan menetap di Surabaya pada 1906. Di Surabaya, ia bekerja sebagai juru tulis di firma Inggris Kooy & Co sembari melanjutkan pendidikannya di sekolah kejuruan Burgerlijk Avondschool, jurusan Teknik Mesin.


Diketahui H.O.S. Tjokroaminoto menikasih seorang gadis bernama Suharsikin. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai 5 orang anak, yang bernama Siti Oetari, Oetarjo Anwar Tjokroaminoto, Harsono Tjokroaminoto, Siti Islamiyah, Ahmad Suyud.


Putri pertamanya, Siti Oetari menikah dengan Soekarno, Presiden RI yang pertama dan merupakan siswanya dulu.


H.O.S. Tjokroaminoto yang jatuh sakit setelah mengikuti kongres SI di Banjarmasih akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di Yogyakarta, Indonesia, 17 Desember 1934 pada umur 52 tahun. Ia dimakamkan di TMP Pekuncen, Yogyakarta.


Selain mendapat gelar sebagai pahlawan nasional, nama H.O.S. Tjokroaminoto dipakai sebagai nama jalan dibeberapa kota besar di Indonesia. Dan Sebuah film dengan judul Guru Bangsa: Tjokroaminoto telah dibuat dengan mengangkat sebagian kisah Oemar Said Tjokroaminoto. Film yang diproduksi pada tahun 2015, ini disutradarai oleh Garin Nugroho, dengan pemeran utama Reza Rahardian.

0 komentar: